0 com
Gejala Roseola antara lain,demam tinggi (biasanya 39,5°C atau lebih) dan gejala ISPA ringan (batuk pilek ringan) selama 5 – 7 hari, yang disusul munculnya ruam merah muda di tubuh yang meluas ke seluruh tubuh (leher, muka, lengan, dan tungkai) setelah demam mereda.
Biasanya, ruam memutih saat disentuh, serta berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Dan, demam tinggi terkadang menyebabkan kejang demam.
Gejala lainnya, bila mengalami ini, anak akan rewel dan nafsu makan menurun. Masalahnya lagi, roseola menular dan penularannya melalui droplet atau cairan hidung dan tenggorokan anak yang tengah terinfeksi roseola. Droplet tersebut menyebar saat anak bersin atau batuk.
Sedangkan untuk pengobatannya, tidak ada terapi khusus untuk roseola. Selain pereda demam dan banyak cairan (ASI). Jangan berikan antibiotika. Lalu, hubungi dokter jika anak lesu, lemah, kurang responsif, tidak mau menyusu atau minum, atau mengalami kejang demam.
Sebenarnya, apa perbedaannya dengan campak dan rubela? Kedua penyakit terakhir ditandai dengan munculnya ruam saat anak demam. Lalu, baik campak maupun rubela adalah infeksi virus dan tidak butuh antibiotika.
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
17.12
KEHADIRAN buah hati di tengah keluarga merupakan impian setiap pasangan suami istri. Namun tak disadari, banyak kejutan yang sering terjadi selama masa kehamilan berlangsung.
Contohnya, gejala morning sickness yang sering dialami oleh para calon ibu. Namun di antara semuanya itu, ada sebuah kejutan yang paling tidak diinginkan terjadi, yakni melahirkan bayi secara prematur.
Contohnya, gejala morning sickness yang sering dialami oleh para calon ibu. Namun di antara semuanya itu, ada sebuah kejutan yang paling tidak diinginkan terjadi, yakni melahirkan bayi secara prematur.
Seperti yang kita ketahui, periode kelahiran normal adalah 37-41 minggu. Kelahiran seorang bayi dianggap prematur bila terjadi lebih cepat dari 37 minggu, yang dihitung mulai dari hari pertama periode haid terakhir yang normal. Sebagian bayi prematur memiliki berat badan rendah (low birth weight) dan memang kedua kondisi ini terbukti saling berhubungan. Karena itu, WHO mendefinisikan bayi dengan berat badan lahir rendah apabila berat bayi kurang dari 2.500 gram ketika lahir. Bayi prematur pasti memiliki berat badan lahir rendah, sementara bayi dengan berat badan lahir rendah belum tentu dilahirkan prematur.
Menyibak lebih dalam penyebab bayi lahir secara prematur, Dr Gilberto R Pereira, ahli perinatalogi terkemuka dan professor emeritus di University of Pennsylvania School of Medicine menjelaskan, ada banyak hal yang menyebabkan bayi lahir secara prematur.
“Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan kondisi khusus yang berbeda dengan bayi kelahiran normal pada umumnya. Oleh karena itu, bayi prematur memiliki kebutuhan khusus serta perawatan yang tepat dan saksama,” ujarnya dalam peluncuran kampanye ”Peduli Bayi Prematur” saat ditemui di Ruang Puri Asri 1, Lantai 1, Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis (24/6/2010).
Sebagian besar penyebab prematur tidak diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa penyebab bayi bisa lahir prematur. Di antaranya:
Pre-Eclampsia/ Eclampsia
Gangguan ini sering muncul pada masa kehamilan dan disebut dengan penyakit kehamilan. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh, dan jika diteruskan sang ibu bisa kejang-kejang terus menerus.
Placenta Previa
Kondisi ibu hamil dengan letak plasenta menutupi jalan lahir, termasuk kehamilan berisiko tinggi sehingga bayi lahir secara prematur.
Fetal Growth Retardation
Kegagalan dalam pertumbuhan bayi atau terdapat gangguan pertumbuhan dalam kandungan, dalam hal ini pertumbuhan bayi dalam kandungan tergolong lambat, sehingga bayi harus dikeluarkan dari rahim sang ibu.
Infesction/ Chorio Amnionitis
Salah satu kondisi yang menyebabkan bayi lahir secara prematur adalah infeksi pada selaput pembungkus bayi. Ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum waktunya untuk lahir.
Multiple Gestation
Dalam rahim ibu terdapat bayi kembar dan rahim ibu tidak bisa menampung, sehingga terjadi persalinan secara prematur.
Poly Hydramnios/ Fetal Malformation
Air ketuban terlalu banyak juga bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur.
Uterine Abormalities
Rahim yang bentuknya tidak normal, memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama, yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
WHO menyatakan setiap dua detik, di dunia ini lahir bayi dengan berat badan rendah (low birth weight). Bahkan, setiap 31 detiknya seorang bayi prematur meninggal di dunia. Di Indonesia, kelahiran bayi dengan berat badan rendah mencapai 400.000 jiwa per tahun, dan 30-40 persen dari bayi meninggal karena prematur.
Tidak semua kelahiran prematur dapat dicegah, namun dapat dihindari dengan cara merawat kehamilan dengan baik. Untuk menghindari kelahiran prematur, ibu hamil sangat dianjurkan untuk menghindari asap rokok, polusi udara, serta meningkatkan asupan vitamin dan gizi. Ayo selamatkan bayi Anda dari risiko kelahiran secara prematur sekarang juga! (tty)
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
17.07
Bila tak berhati-hati, infeksi kehamilan bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Infeksi apa saja?
Seperti kita tahu, bayi yang lahir prematur berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan. Karena itu, yuk, lakukan “inspeksi” terhadap 3 jenis infeksi penyebab persalinan prematur dan cara mencegahnya.
• Infeksi saluran kemih. Ada yang tanpa gejala, ada pula yang bergejala. Gejalanya antara lain seperti terbakar ketika buang air kecil, sakit di seputar panggul atau di bawah puser, anyang-anyangan (sering terasa mau buang air kecil), urin tampak keruh (kadang-kadang ada darah) dan berbau tak seperti biasanya.
Pengobatan: antibiotika.
Pencegahan: minum banyak air putih, jangan menunda buang air kecil, dan jaga kebersihan seputar genetalia.
• Infeksi jamur di vagina. Kadar hormon estrogen yang meningkat dalam keadaan hamil, menyebabkan vagina memproduksi lebih banyak glikogen (sejenis karbohidrat yang mendukung pertumbuhan jamur). Gejalanya antara lain gatal, terasa seperti terbakar ketika buang air kecil, bibir vagina dan seputarnya tampak merah, sakit jika berhubungan seks, dan ada cairan vagina yang tidak berbau, berwarna putih dan lekat seperti keju.
Pengobatan: obat resep dokter berupa krim yang dioleskan, serta tablet yang dimasukkan ke vagina. Jangan coba-coba mengobati sendiri, sekalipun ada obat anti jamur yang dijual bebas. Pengobatan perlu dilakukan pada istri dan suami, untuk menghindari penularan “pingpong” (bolak-balik).
Pencegahan: jaga kebersihan seputar vagina, bersihkan setiap kali buang air kecil atau besar, dan keringkan dengan saputangan handuk yang bersih. Selain itu, ganti celana dalam jika terlihat ada gejala keputihan. Jika memakai toilet umum, hindari pemakaian air langsung dari semprotan yang ada di toilet tersebut untuk menghindari kontaminasi jamur yang ada di mulut sprayer. Gunakan saja tisu basah untuk membilas genitalia, dan sesudah sampai di rumah bilas dengan air.
• Listeria (Listeriosis). Infeksi ini sering diabaikan, karena tanda-tandanya tidak khas. Gejalanya mirip flu dengan sedikit demam, pusing, sakit di otot sebagian tubuh, serta kadang-kadang diare dan kram. Infeksi di awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran, dan infeksi pada trimester ketiga dapat menyebabkan kelahiran prematur. Bahkan, bayibisa menderita meningitis setelah lahir beberapa minggu.
Pengobatan: antibiotika dengan spektrum luas.
Pencegahan: hindari makanan yang memungkinkan terjadinya infeksi (mudah dihinggapi jamur), antara lain keju lunak (keju keras aman dikonsumsi), hot dog yang tidak dipanaskan dengan baik, luncheon meat (daging lembik dingin untuk isi roti), dan sebagainya.
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
17.02
Langganan:
Postingan (Atom)