Teroris Tangerang berencana serang Kedubes AS
Aparat kepolisian menjaga lokasi kejadian penggerekan terudga teroris di Tangsel.
Kepolisian Republik Indonesia menyatakan kelompok teroris yang disergap di Tangerang Selatan, Rabu (31/12) berencana menyerang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Menurut polisi, ini didasarkan dokumen tertulis yang ditemukan aparat polisi di rumah yang ditinggali salah-seorang terduga teroris di Tangerang Selatan.
"Ini kira-kira rencana mereka untuk melakukan aksi kekerasan berikutnya, termasuk penyerangan Kedubes Amerika Serikat," kata Karopenmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (03/01), yang juga dihadiri wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan.
Menurutnya, catatan tertulis itu tidak menyebutkan kapan penyerangan ke Kedubes AS akan dilakukan. "Tidak ada tanggalnya," kata Boy.
Boy Rafli kemudian menunjukkan tulisan tangan di potongan kertas koran yang isinya menyebutkan rencana aksi serangan tersebut.
Selain berencana menyerang Kedubes AS, menurutnya, para terduga teroris juga berencana meledakkan monumen Nasional alias Monas pada malam Tahun baru, sejumlah tempat peribadatan vihara, hotel-hotel tertentu, serta petugas kepolisian.
Namun demikian, polisi belum bisa memastikan jenis bom akan yang digunakan untuk penyerangan.
'Kita tidak memastikan apakah bom bunuh diri atau menggunakan bom lainnya. Yang jelas, sarana untuk bom bunuh diri sudah ada, bom-bom rakitan juga sudah ada, senjata api sudah ada," jelasnya.
Membeberkan barang bukti
Selain menunjukkan barang bukti catatan tersebut, Mabes Polri juga membeberkan barang bukti senjata api pistol, bahan peledak, uang, serta sepeda motor.
Semua barang bukti tersebut dikumpulkan dari lokasi penggerebekan di Tangerang Selatan.
Sebelumnya Mabes Polri mengatakan, kelompok terduga teroris yang digerebek di Tangerang Selatan, terkait serangkaian penembakan terhadap anggota polisi belakangan ini.
Mereka juga diduga terkait kasus pengeboman Vihara Ekayana di Jakarta Barat, kata polisi.
Lima terduga teroris tewas saat penggerebekan di rumah tersebut, satu orang lain ditembak saat hendak melarikan diri, sementara satu orang lainnya ditangkap dalam kondisi hidup.